KSARAN DAN MASUKAN HOTEL KUSUMA DARI PIHAK KARYAWAN SECURITY = 3 orang ALASAN Dulu ada upgrade-ing seragam per 2 tahun Pagi dan siang Cuma 1 shift susah untuk ke belakang/ toilet. en Hotel hatikan motor mobil) ( bau tikus ) SHIFT MALAM sering ga ada lauk dan tidak makan Tamu buang sampah terlalu jauh Masih harus kebelakang
Banyak perusahaan yang sulit untuk menerima kritik dan saran, khususnya yang berasal dari karyawan. Padahal, pemberian saran dan kritik merupakan hal yang penting bagi perkembangan tersebut akan disampaikan melalui divisi Human Resources HR. Namun, bagaimana cara HR menangani kritik dan saran dari karyawan? 1. Dengarkan Secara Penuh Kritik dan SaranKetika seorang pegawai sedang mengutarakan pendapat, Anda sebagai HR perlu mendengarkannya secara seksama. Janganlah Anda sembarangan memotong ucapan karyawan. Apabila kritik tidak sesuai dengan kenyataan, cobalah untuk tetap mendengarkan. Hindari pertentangan pendapat secara langsung. Sehingga Anda akan lebih paham akan keluhan karyawan tersebut. Selain itu, karyawan pun akan merasa dirinya dihargai oleh Anda. 2. Pahami dan Pelajari Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan saat menerima kritik maupun saran dari karyawan adalah mengenali jenisnya. Apakah masukan tersebut termasuk dalam jenis yang membangun atau hanya keluhan pribadi masukan tersebut dalam jenis yang membangun, tentu akan sangat penting untuk diteruskan lebih lanjut pada jajaran pimpinan perusahaan. Namun, jika masukan hanya berdasarkan keluhan pribadi, maka HR dapat menelusurinya untuk kebijakan lebih Catat Semua Poin Penting yang Disampaikan KaryawanKetika karyawan menyampaikan masukan, catatlah poin-poin inti dari kritik maupun saran tersebut. Mengapa? Karena dengan melakukan hal ini, Anda akan lebih mudah mengelola kritik dengan menentukan mana yang lebih bisa memilah poin-poin masukan yang memiliki peran vital dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pilih poin yang paling penting dan berpengaruh bagi perusahaan. Sementara itu, hal-hal yang kurang memberikan dampak pada perusahaan dapat Jangan Terima Kritik Secara PribadiBagi Anda yang merupakan seorang HR, janganlah menerima kritik dan saran yang diajukan karyawan untuk diri sendiri. Hal ini lantaran HR berfungsi sebagai perantara perusahaan. Dapat dikatakan jika segala masukan yang disampaikan karyawan adalah untuk dalam beberapa kesempatan terdapat karyawan yang mengkritik dengan emosi yang tinggi. Anda perlu menghadapinya dengan kepala dingin. Cobalah belajar untuk menahan diri agar Anda tidak ikut terbawa emosi yang sama. Dengan demikian, Anda dapat lebih memahami maksud dari segala masukan Ajukan Pertanyaan Pada Kritik dan Saran yang AmbiguAda kalanya Anda kurang paham akan maksud atas kritik yang disampaikan oleh karyawan. Atas hal tersebut, Anda dapat menanyakan kembali poin-poin yang belum jelas. Dengan kembali bertanya untuk konfirmasi, diharapkan agar Anda memahami konteks keluhan dan komplain karyawan. Anda pun dapat menghindari kejadian salah tafsir atas kritik dan saran. Jadi, segala masukan yang baik dapat diimplementasikan oleh perusahaan di kemudian Mintalah Waktu untuk Memproses Kritik dan SaranSetelah menerima segala kritik dan saran dari seorang karyawan, Anda tentu memerlukan waktu untuk menindaklanjutinya bukan? Hal ini perlu lantaran tidak semua poin keterangan dari karyawan bisa disampaikan secara langsung kepada pimpinan Anda sebagai HR tentu memiliki pekerjaan lain yang memiliki prioritas lebih tinggi. Dengan demikian, Anda dapat memiliki waktu yang lebih banyak untuk memahami dan mengelola kritik dengan lebih baik. HRD dapat mengefektifkan dan mengefesiensikan kinerjanya dibantu oleh Software HRD dari LinovHR. Dengan menggunakan Software HRD dari LinovHR, berbagai tugas administratif seperti penggajian, rekapitulasi absen, dan sebagainya bisa berjalan otomatis. Anda sebagai HRD cukup fokus kepada strategi, pengembangan dan menjaga relasi dengan karyawan. Jangan Lupa Ucapkan Terima Kasih Perlu diketahui bahwa segala masukan baik kritik maupun saran yang berasal dari karyawan pasti akan berguna demi keberlangsungan perusahaan di masa mendatang. Tidak hanya itu, perusahaan juga tidak mungkin mengoptimalkan bisnisnya seorang diri tanpa adanya karyawan. Maka dari itu, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih setelah selesai menerima masukan dari karyawan. Sekian penjelasan dari tips tentang cara menangani kritik dan saran dari karyawan. Diharapkan Anda sebagai staf HRD dapat mampu lebih baik dalam menanggapi segala masukan dari karyawan. Dengan begitu, perusahaan Anda dapat berkembang secara positif, dari waktu ke waktu. Semoga dapat membantu!
Dampaknegatifnya yaitu; si pelanggan yang datang tadi mungkin tidak berniat untuk kembali ke online shop tersebut di masa mendatang. Saran untuk Online Shop: Sebaiknya pihak agen maupun reseller toko online rutin memeriksa kondisi dan ketersediaan produk. Biar bagaimanapun, pelanggan yang datang ke marketplace itu karena mereka sedang butuh. 3.
Photo by Unsplash Di perusahaan start-up, ketika pertumbuhan dikejar dalam waktu yang sesingkat mungkin, dalam kondisi ini contoh cara yang paling efektif untuk mengejarnya adalah dengan feedback. Dengan memberi dan menerima feedback, perbaikan secara terus-menerus bisa dilakukan lebih cepat. Namun demikian, feedback juga penting untuk pertumbuhan karyawan secara profesional bahkan juga personal. Feedback atau masukan, adalah pendapat yang diberikan oleh pengguna suatu produk, jika dalam lingkungan kerja bisa juga berupa hasil pekerjaan. Feedback bukan melulu juga berupa kritik atau saran perbaikan, feedback pun bisa berupa apresiasi. Pentingnya feedback untuk perusahaanJenis-jenis dan contoh feedback ApresiasiKritik EvaluasiCoaching Encouragement Pentingnya feedback untuk perusahaan Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses memberikan dan menerima feedback menjadi katalisator penting untuk menunjang pertumbuhan perusahaan. Dengan adanya feedback, para pekerja bisa melakukan perbaikan pada kinerjanya sehingga bisa mempercepat pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, pemberian feedback bisa diberikan dalam frekuensi yang lebih sering dibanding hanya setahun sekali pada evaluasi kinerja tahunan. Memberikan feedback juga termasuk dalam budaya kerja yang baik. Hal ini karena dengan adanya budaya kerja yang satu ini, karyawan di perusahaan akan bertumbuh secara profesional. Feedback untuk perbaikan perusahaan bukan hanya datang dari dalam perusahaan, namun juga dari luar. Untuk feedback dari luar, bisa diperoleh dari pelanggan contohnya. Begitu pentingnya feedback dari pelanggan, tidak sedikit perusahaan yang memiliki sistem seperti rating hingga memberikan insentif, contohnya bonus poin, bagi pelanggan yang mau memberikan feedback. Baik feedback dari internal maupun eksternal, masing-masing memiliki peran penting untuk perusahaan. Sebuah studi, mengungkap akibat dari tidak adanya feedback di perusahaan, karyawan yang merasa diabaikan oleh manajernya akan merasa tidak terlibat. Akibatnya, turnover rate akan meningkat. Jenis-jenis dan contoh feedback Apresiasi Memberikan apresiasi berupa pujian bisa menjadi motivasi di lingkungan kerja. Selain itu, memberikan apresiasi juga akan membuat suasana kerja menjadi lebih positif. Jika selama ini feedback masih sering diartikan semata kritik maka hal itu tidak sepenuhnya benar. Karyawan senang merasa diapresiasi dan kemungkinan besar dengan cara ini mereka bisa semakin loyal pada perusahaan. Akibatnya, angka turnover juga bisa ditekan. Apresiasi bisa diberikan melalui pujian informal sampai dengan memberikan penghargaan berupa piagam, piala hingga keuntungan lain. Kapan waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi? Ketika karyawan sudah mencapai hasil yang melebihi ekspektasiBerhasil menemukan solusi untuk permasalahan yang menghabiskan tenaga dan biayaMenunjukkan perbaikan kinerjaMenambah nilai positif ke dalam perusahaanMembantu koleganya untuk menyelesaikan masalah Tips penting ketika menyampaikan apresiasi Sampaikan apresiasi secara terbuka, mungkin dalam pertemuan tim mingguanSebutkan secara spesifik perilaku atau hasil yang diapresiasiSampaikan dengan tulusJangan mengulang memuji hal yang sama dan hanya pada satu orang yang sama ContohAdi menawarkan bantuan untuk rekan kerjanya. Lalu rekan kerjanya juga memberikan apresiasi atas bantuan dan insight-nya. Hubungan antar rekan kerja yang saling bersedia memberikan apresiasi penting untuk menjadi fondasi bagi tim yang kuat. Kritik Kritik merupakan salah satu contoh feedback yang paling akrab kita ketahui. Kritik yang disampaikan dengan baik bisa menjadi alat bahkan katalis untuk perbaikan. Namun sebaliknya, kritik juga bisa membuat karyawan merasa tidak dihargai kalau disampaikan dengan cara yang salah. Kapan kritik perlu disampaikan? Ketika ingin memperbaiki hasil atau kinerja disertai dengan memberikan nasihatMembuat langkah strategi di mana kita membutuhkan karyawan untuk mencapai targetDalam pertemuan yang terjadwal seperti evaluasi kinerja tahunan Tips menyampaikan kritik Kebalikan dari apresiasi yang mesti disampaikan terbuka, kritik sebaiknya disampaikan secara privatBisa dimulai dengan apresiasi atau menyampaikan tujuan bersamaSebisa mungkin sampaikan dalam kerangka kolaboratifFokus pada apa yang kita butuhkan dari karyawan atau rekan kerja ketika menyampaikan kritik ContohAdi melihat bahwa rekan kerjanya terus melakukan kesalahan ketika mengerjakan proyek penting. Ketika menyampaikan kekhawatirannya bahwa kesalahannya bisa mengakibatkan kerugian untuk perusahaan, ia menyampaikan secara privat. Bukan hanya itu, Adi juga memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan rekan kerjanya beserta dokumentasi yang diperlukan untuk menjadi referensi. Evaluasi Evaluasi merupakan contoh feedback yang biasanya disampaikan dalam pertemuan yang lebih formal. Dalam evaluasi beberapa hal yang disampaikan seperti target, pencapaian kinerja hingga terkait kontrak kerja. Kapan sebaiknya evaluasi dilakukan? Dalam evaluasi kinerja tahunanEvaluasi rutin selama masa probationSetelah momen penting seperti kehilangan klien atau mendapatkan klienKetika karyawan membutuhkan Untuk manajer, apa yang perlu diperhatikan ketika memberikan evaluasi? Berikan target yang jelas dan spesifikPantau terus usaha dan kemajuan yang adaKaryawan terlibat Contoh evaluasi kinerjaAdi terjadwal menghadiri evaluasi kinerja tahunan, dalam pertemuan ini Adi akan melakukan sesi 1-on-1 dengan manajernya untuk membahas beberapa KPI kerjanya. Dalam sesi ini, manajer Adi akan memberikan evaluasi kinerja, mulai dari kinerja yang sudah baik atau yang masih perlu diperbaiki. Coaching Contoh feedback yang satu ini lebih hands-on, atau manajer bukan hanya menyampaikan kritik namun juga terlibat langsung untuk mengajari. Oleh karena itu, model yang satu ini lebih cocok dilakukan terutama ketika karyawan masih ada di tahap training. Contoh coachingAni baru masuk sebagai tenaga sales baru sehingga belum terbiasa dengan proses bisnis dan perangkat kerja yang digunakan. Untuk membantunya, Ari memberikan proses ini, Ari memperkenalkan Ani pada proses bisnis dan perangkat kerja yang digunakan. Ari juga memberikan tips yang bisa dipraktikkan ketika bekerja. Encouragement Dalam sesi yang satu ini, tujuan utamanya adalah menginspirasi karyawan. Dengan adanya sesi ini, harapannya tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan ramah untuk pekerja. Sesi memberi semangat ini bisa dilakukan baik formal maupun informal. Tips penting Gunakan bahasa yang positif untuk menunjukkan apresiasiBisa dilakukan di depan anggota tim yang lain sehingga lebih banyak yang terinspirasiBerikan tanggung jawab lebih ketika dirasa karyawan sudah siapBerikan sentuhan personal yang tulus Bagi manajer memberikan feedback kepada karyawan juga bisa menjadi cara untuk mengenal tim lebih jauh. Hal ini tentu juga penting untuk keharmonisan ritme kerja dalam tim. Gabung dengan Komunitas untuk Perusahaan! Dapatkan newsletter gratis kami untuk terus terupadate tentang tren industri dan insight HR di Indonesia dan Asia Tenggara lewat email!
GabunganInternet dan Front Office dalam satu sistem akan mempermudah pelayanan. 3. Rubah cara pandang melayani behind the desk menjadi infront the desk, ciptakan sales executive untuk kunjungan rutin ke perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan karyawan mereka untuk mengajak anggota lain dalam keluarga karyawan tersebut menjadi anggota BPJS K.
Menerima kritik dengan lapang dada memang sulit dilakukan. Lalu, bagaimana cara untuk bisa menerimanya? Menurut BBC, saat seseorang mendapatkan kritikan pasti respon pertamanya adalah tanggapan yang defensif. Rupanya tindakan tersebut merupakan refleks yang bisa membuat perasaan menjadi lebih baik. Namun, di saat yang sama perasaan tidak aman, merasa cacat karakter, dan ada sikap tidak menyenangkan juga bisa dirasakan. Itulah mengapa saat menerima kritik memang akan membuat kita menjadi mudah terbawa perasaan atau baper. Nah, untuk menghindarinya kalian bisa mencoba melakukan 4 hal berikut ini. 1. Ingat kritik bukan serangan Saat ada seseorang yang memberikan kritik kepada kita, baik itu atasan atau teman, pasti akan muncul perasaan untuk ingin membela diri. Seperti yang dikatakan oleh Forbes, saat menerima kritik biasanya kita ingin segera membalas dengan konfrontasi atau bahkan melarikan diri. Akan tetapi, jangan pernah melakukan kedua hal tersebut. Dalam situasi yang profesional sebaiknya jangan tunjukan emosi dan dengarkan saja kritikan tersebut. Pikirkan bahwa sebenarnya kritikan bukanlah sebuah serangan. Cobalah redam emosi negatif itu dan tidak memberikan respon apa pun. Pasalnya, jika kamu langsung memberikan respon biasanya yang keluar adalah kata-kata untuk konfrontasi. Jika ingin merespon, kamu bisa mencoba dengan kalimat seperti “Itu sudut pandang yang menarik” atau “Saya tidak pernah memikirkannya seperti itu.” Respon tersebut akan membuatmu terlihat tetap profesional dan tidak menunjukkan emosi yang berlebihan saat menerima sebuah kritik. 2. Lihat sisi positifnya Menerima kritik memang tidak akan mudah apalagi jika hal yang dikritik adalah hasil kerja keras kita. Namun, saat seseorang sudah memberikan feedback kepada hasil kerja kita meskipun itu sebuah kritikan, tetaplah harus dihargai. Bagaimana pun juga orang tersebut telah menilai hasil pekerjaan kita. Meskipun menerima sebuah kritik lewat feedback negatif dan tidak sesuai dengan harapan, janganlah mudah untuk mengambil hati atau bahkan baper. The Muse mengatakan untuk mencoba melihat sisi positifnya. Daripada diambil hati, coba lihat apa yang bisa didapatkan dari situasi tersebut. Kritikan tersebut akan membantu kita untuk terus belajar dan berkembang. Jadi, jangan terlalu dipikir berlebihan dan sebaiknya ambil sisi positif dari kritikan tersebut. 3. Jangan membuat alasan Saat menerima suatu kritik, jangan pernah langsung membuat alasan di hadapan orang tersebut. Cobalah untuk mendengarkan terlebih dahulu bagian mana yang kena kritik. Dilansir dari Inc, orang yang memiliki kecerdasan emosional tidak akan membuat alasan dan membenarkan dirinya saat mendapatkan kritik konstruktif. Kamu tidak perlu membuang tenaga dan waktu untuk membenarkan diri dan membuat alasan saat menerima kritik. Hal itu malah akan meningkatkan risiko terjadi konfrontasi dan menyebabkan pertengkaran. Lebih baik miliki pola pikir bahwa saat mendapatkan kritik berarti akan ada hal yang bisa dipelajari. Jangan pernah merasa paling benar dan merasa tidak pernah membuat kesalahan. Saat memiliki pola pikir yang merasa selalu benar berarti kamu egois dan sulit menerima pendapat orang lain. Hal semacam ini akan membuat mentalmu tidak bisa berkembang dengan baik. 4. Cobalah berpikir secara objektif Reader’s Digets mengatakan bahwa saat menerima kritikan sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan dan lihat secara objektif. Bila mendapat kritikan yang cukup pedas, pasti kamu memiliki anggapan bahwa orang tersebut memiliki masalah pribadi denganmu. Jangan biarkan emosi mengendalikan dirimu apalagi sampai berbuat hal yang nekat. Pikirkan baik-baik apakah kritikan tersebut memang akurat atau tidak. Jika merasa kritikan tersebut tidak akurat, kamu bisa mencoba untuk bertanya langsung kepadanya. Akan tetapi, jangan dilakukan saat itu juga karena biasanya kamu masih sangat emosi. Saat mental sudah siap, baru cobalah tanyakan kepada orang tersebut mengenai kritiknya. 5. Jangan dianggap personal Ingatlah bahwa kritik yang didapat bisa jadi terhadap kualitas pekerjaanmu, bukan ke dirimu sendiri sebagai seorang manusia. Memang, mendapatkan kritik adalah suatu hal yang menyakitkan. Namun, ingatlah bahwa kritik juga bisa diubah menjadi suatu hal yang positif. Karena, kritik yang kamu dapat juga memberi kesempatan bagimu untuk menunjukkan profesionalismemu ke atasan. Tidak hanya itu, kritik juga memberimu kesempatan menunjukkan diri ke atasan bahwa kamu memiliki skill untuk sukses di peranmu saat ini. 6. Ucapkan terima kasih Brookstreet mengatakan, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima kritik. Terlepas apakah kamu setuju dengan pendapat mereka atau tidak. Meski terdengar aneh, hal ini penting untuk dilakukan, lho. Hal ini menunjukkan pada pemberi kritik bahwa dirimu adalah seorang profesional. Kamu juga menunjukkan dirimu sebagai seseorang yang paham dan mengapresiasi kritik yang disampaikan oleh pemberi kritik. 7. Jangan terpaku pada kritik Mengutip Indeed, ketika mendapat kritik, ada kecenderungan bagi kita untuk terus memikirkannya di pikiranmu. Saat ini terjadi, kamu akan fokus untuk berharap untuk mengucapkan atau melakukan hal berbeda supaya tidak mendapatkan kritik tersebut. Namun, hal ini hanya membuatmu terdistraksi saja dari pekerjaanmu saat ini maupun pelajaran yang bisa didapatkan dari kritik tersebut. Ingatlah bahwa dalam kariermu, akan ada waktu di mana kamu menerima kritik. Sehingga, pelajari kritik yang didapatkan dan kembali fokus pada hal yang harus diselesaikan. 8. Ingatlah bahwa kritik merupakan sarana belajar Cara lain yang bisa kamu lakukan supaya tidak mudah baper saat menerima kritik adalah menganggapnya sebagai sarana belajar. Ketahuilah bahwa semua orang membuat kesalahan. Ingat juga bahwa tidak ada orang yang mengetahui semua hal. Seberapa baiknya kamu dalam melakukan pekerjaan atau banyaknya pengalaman yang dimiliki, ingatlah bahwa selalu ada ruang untuk belajar. Nah, lihatlah kritik sebagai cara bagimu untuk mengidentifikasi hal-hal yang bisa dipelajari tersebut dan terus maju. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan hasil yang terbaik dari kritik yang didapat. 9. Perhatikan bahasa tubuh saat menerima kritik Forbes menjelaskan bahwa bahasa tubuh juga dapat memperlihatkan bagaimana kamu menerima kritik, lho. Pastikan untuk tidak menyilangkan tanganmu dan jaga kontak mata dengan pemberi kritik. Bernapaslah dengan pelan untuk mengurangi stres dan memberi kesempatan supaya emosimu tidak naik sebelum memberi respons. Jagalah bahasa tubuhmu untuk tetap terbuka. Dengan begitu, kamu tidak akan cenderung menjadi defensif ketika mendapatkan kritik. 10. Berhenti sejenak sebelum bereaksi Ketika menerima kritik, hal yang penting untuk dilakukan menurut Indeed adalah berhenti sejenak. Berhenti sejenak membantumu memproses apa yang diucapkan padamu. Hal ini membantumu bereaksi dan bersikap defensif terhadap kritik yang diterima. Tidak hanya itu, berhenti sejenak juga memberi kesempatan bagimu untuk tetap tenang dan menjaga raut wajahmu. Itulah 10 cara yang bisa kamu coba lakukan untuk menerima kritik secara lapang dada. Selain artikel ini, ada banyak info lain seputar tips tempat kerja yang bisa kamu baca di Glints Blog. Beragam artikelnya bisa membantumu mampu menghadapi berbagai kendala dan kondisi di kantor, baik itu dengan atasan maupun rekan kerja, lho! Yuk, cek berbagai artikelnya di sini! Here’s How to Handle Criticism from Anyone—the Right Way How Emotionally Intelligent People Handle Criticism They Don't Do This 7 Tips That'll Help You Stop Taking Criticism So Personally and Make it Easier to Move On How To Accept And Learn From Criticism Kenapa kita sulit menerima kritik, yang baik maupun buruk Steps to Handle Criticism at Work How to handle criticism at work 5 Healthy Ways To Deal With Criticism At Work How To Accept Criticism
Kritikdan Saran untuk Marketplace. Saat bertransaksi online di marketplace, tidak jarang pembeli menanyakan ketersediaan barang yang hendak di beli dengan chatting. Hampir semua penjual mengetik jawaban barang tersedia dan silahkan diorder melalui mesin penjawab otomatis atau diketik manual. Untuk mereka calon pembeli yang lebih berhati hati
- Kritik dan saran merupakan salah satu bentuk interaksi dari konsumen yang penting bagi para pengusaha. Maka dari itu, pengusaha tidak boleh memandang negatif dengan adanya kritik dan saran dari konsumen. Sebab kritik dan saran itu memiliki manfaat terutama untuk produk yang sedang dikembangkan. Di samping itu, dengan adanya kritik dan saran, mungkin kamu sebagai pengusaha justru mendapat inovasi-inovasi baru. Dilansir dari berikut ini 3 alasan pentingnya sekaligus manfaat kritik dan saran yang datang dari konsumen. Simak, ya! 1. Membantu bisnis naik kelas Tak dimungkiri, dalam menekuni dunia bisnis itu membutuhkan banyak waktu, sehingga terkadang membuat para pengusaha kesulitan untuk meningkatkan kelas bisnisnya. Diketahui, di sinilah masukan dari konsumen sangat bermanfaat. Di mana pengusaha jadi terbantu dalam mengetahui berapa nilai produk bisnis yang digeluti, keunggulan produk dan layanan, dan apa yang harus diperbaiki. Baca Juga 4 Tips Mencari Partner Usaha Supaya Bisnis Berkembang. Apa Saja?
KritikDan Saran Untuk Fasilitas Parkir Kampus EGDan D Kritik. Universitas Nusa Cendana Sangat bermanfaat materinya. Seharusnya Perusahaan X memberikan rangkapan salinan surat perjanjian kerja kepada karyawan Perusahaan X karena pasal 54 ayat 3 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mewajibkan hal ini di mana kedua surat perjanjian
Mengkritik perusahaan saat melamar kerja, apakah boleh? Untuk menunjukkan bahwa dirimu benar-benar niat bekerja di sana dan kompeten, kamu menuliskan kritik untuk perusahaan di dalam surat lamaran. Atau saat wawancara, kamu blak-blakan menyampaikan beberapa kekurangan perusahaan. Tindakan tersebut akan memberikan poin plus pada kamu dibandingkan pelamar yang lain, bukan? Jawabannya, kemungkinan besar tidak. Umumnya, tindakan seperti di atas tidak memberikan keuntungan pada si pelamar. Memberikan masukan dan kritikan membangun pada perusahaan yang dilamar sebenarnya bisa saja dilakukan, asalkan…. 1. Tidak disampaikan dalam surat lamaran Pada dasarnya surat lamaran kerja merupakan pengantar, untuk memperkenalkan dirimu pada perusahaan yang dilamar. Sophia Amoruso, pengusaha muda sukses berkebangsaan Amerika Serikat yang juga penulis buku Girlboss, menyebutkan dalam bukunya bahwa BIG NO menulis lamaran kerja yang menyertakan kritik. Sebab, jelasnya, perusahaan tidak meminta si pelamar untuk memberikan masukan atau kritik. Hal ini terkait erat dengan masalah etika. Walau mungkin niat si pelamar benar, tapi ia menyampaikannya di momen yang salah, yakni pada surat lamaran. Padahal Sophia sendiri seorang yang masih muda, modern, dan dinamis. Ia menjalankan perusahaan startup yang jauh dari kesan formal. 2. Diberikan saat perusahaan meminta Kritik dan masukan paling tepat diberikan ketika perusahaan tempat kamu melamar kerja memintanya. Bisa jadi mereka memintanya secara spontan dalam sesi wawancara. Pertanyaanya bisa eksplisit bisa juga tersirat. Contohnya "Menurut kamu, apa kekurangan program X yang kami miliki?" "Apa yang perlu diubah atau ditingkatkan di perusahaan ini?" "Jika kamu bergabung, perubahan apa yang akan kamu lakukan pada kampanye proyek ini?" "Menurut pendapat kamu, kampanye perusahaan kami yang ini bagus tidak?" Atau bisa juga dalam tahap tertentu, perusahaan meminta kandidat pekerja untuk merumuskan masukan dan kritik untuk perusahaan. Bisa dalam bentuk tulisan, presentasikan saat wawancara/tes, atau kamu diminta mengulas plus-minus suatu program yang telah dijalankan perusahaan. 3. Tone positif Walaupun diminta memberikan kritik, sudut pandangnya adalah memberikan solusi atau menawarkan perbaikan. Sebagai pelamar, sampaikan apa yang bisa kamu lakukan. Berikan pula ide segar. Jika ada hal yang sudah baik dari perusahaan atau hal yang bisa ditingkatkan, sebutkan juga. 4. Jangan ngasal Kritik dan masukan yang kamu berikan harus berdasarkan fakta, data, pengetahuan atau pengalamanmu. Jangan asal mengkritik aja. Misalnya, menurut kamu program A kurang efektif lantaran promosinya hanya di Instagram. Padahal, berdasarkan data, target pembeli banyak pula yang mengakses Youtube, Tiktok, dan Twitter. Atau, kamu memiliki ide promosi yang out of the box, yang berbeda dari yang pernah ada. Kamu bisa membagikan ide tersebut. Jangan cuma berpendapat program A jelek, program B nggak efektif, tanpa argumen pendukung. 5. Perhatikan penggunaan bahasa Terkait dengan poin 3 dan 4, kritik dan masukan kamu akan lebih mengena jika disampaikan dengan bahasa yang tepat. Maksudnya, tetap profesional, nggak berlebihan, dan jelas. Misalnya, dibandingkan kamu mengatakan bahwa, Proyek A nggak bagus atau norak, lebih baik kamu menjabarkan poin-poin kekurangan proyek A. Akan lebih jelas dan meyakinkan. Hindari memakai penekanan atau kata yang tidak perlu. Misalnya, “Apabila menggunakan aplikasi X, maka asilnya, amat sangat lebih keren sekali.” Lebay, ehehehehe. *** Secanggih apapun masukan dan kritik yang kamu miliki, sampaikan dengan rendah hati ya. Yup, humble, rendah hati, tapi bukan rendah diri. Katakan dengan percaya diri, namun terbukalah untuk masukan dan diskusi. Semoga berhasil! Sumber gambar Image by Gerd Altmann from Pixabay
Yukbelajar 8+ kritik dan saran untuk perusahaan Manajemen Bencanaaspek pelayaan publik atau masyarakat sampai tingkat memadai dengan sa s
Organisasi adalah wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Organisasi ada banyak bentuknya, mulai dari organisasi politik, sosial, mahasiswa, olahraga, sekolah, negara, pemuda, dan organisasi agama. Nah, ketika kita berada di dalam sebuah organisasi, terkadang timbul sebuah kritik atas kekurangan yang ada. Jika kita ingin mengeluarkan kritik untuk organisasi, maka kita juga harus menyiapkan saran untuk organisasi. Kritik biasanya berisi kekurangan atau kelemahan, sedangkan saran berisi solusi atas masalah tersebut. 1. Anggota Organisasi Sulit Menerima Perbedaan Pendapat Kritik Anggota organisasi masih sulit menerima perbedaan pendapat dalam rapat dan musyawarah. Hal tersebut membuat organisasi mudah terpecah dan berselisih. Saran Saran saya, setiap anggota organisasi perlu mengedepankan rasa saling menghargai pendapat, sehingga tidak ada perpecahan dan perselisihan pendapat ketika diadakan rapat. 2. Pemimpin Organisasi Kurang Kompeten Kritik Saya rasa, pemimpin organisasi ini kurang kompeten dalam memimpin dan menjalankan organisasi untuk mencapai tujuan. Saran Saya berharap pemimpin organisasi lebih memperhatikan tujuan organisasi dan mengambil langkah yang tepat demi kemajuan organisasi. 3. Kerja Sama Masih Minim Kritik Kerja sama di dalam organisasi ini masih sangat minim, hal tersebut sering terlihat dari banyaknya anggota yang kurang peduli dan tidak membantu tugas-tugas anggota lain. Saran Saran dari saya, seluruh anggota organisasi harus menjadi solid dan mementingkan kerja sama. Bila ada anggota yang membutuhkan bantuan, maka anggota lain harus siap membantu. 4. Pemimpin Organisasi Tidak Mendengarkan Masukan Anggotanya Kritik Pemimpin organisasi sulit menerima masukan dan saran dari anggotanya. Padahal masukan tersebut penting untuk perkembangan dan kemajuan organisasi. Saran Saya berharap, pemimpin organisasi lebih terbuka dan menerima masukan dari anggotanya, sehingga organisasi bisa menjadi lebih baik lagi. 5. Peraturan Organisasi Kurang Dijalankan Kritik Peraturan yang ada di organisasi kurang dijalankan dengan baik, sehingga banyak anggota yang masih melanggar aturan. Saran Saran saya, aturan organisasi dapat dijalankan lebih ketat lagi, sehingga mengurangi tindakan melanggar aturan yang dilakukan anggota organisasi. 6. Fasilitas Organisasi Kurang Memadai Kritik Fasilitas yang diberikan oleh organisasi kurang memadai. Misalnya ruangan yang tidak memiliki pendingin ruangan seperti AC dan tidak adanya wifi. Saran Saya berharap, pihak organisasi memberikan fasilitas yang mendukung seperti pendingin ruangan dan wifi. 7. Kegiatan Organisasi Sangat Jarang Kritik Kegiatan yang diadakan organisasi ini sangat jarang, padahal kegiatan penting untuk saling berkumpul dan mempererat hubungan anggota di dalam organisasi. Saran Saran dari saya, organisasi perlu mengadakan beberapa kegiatan yang tujuannya mempererat hubungan anggota di dalam organisasi. 8. Pemakaian Dana Organisasi Tidak Transparan Kritik Penggunaan dana di dalam organisasi ini tidak transparan. Saran Saya harap pemakaian dana organisasi bisa lebih transparan, jelas, dan disampaikan kepada anggota organisasi. 9. Kurangnya Inovasi dalam Organisasi Kritik Organisasi ini kurang berinovasi, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Saran Saran saya, organisasi perlu menampung ide-ide dari seluruh anggotanya untuk memperoleh inovasi yang berguna bagi kemajuan organisasi. 10. Kebiasaan Telat Datang Anggota Organisasi Kritik Banyak sekali anggota organisasi yang telat hadir dalam acara-acara tertentu yang diadakan organisasi. Saran Saran saya, setiap anggota perlu memiliki kesadaran untuk mengikuti aturan organisasi, seperti tidak telat datang ketika ada acara organisasi. Penutup Demikian pembahasan kali ini tentang kritik dan saran untuk organisasi yang bisa kami sampaikan. Intinya, kritik untuk organisasi perlu berkaitan dengan kekurangan atau kelemahan di dalam organisasi. Kemudian beri saran untuk organisasi yang isinya solusi atas permasalahan yang dikritik.
2 Anda hendaknya memberikan pengantar terlebih dahulu dengan mengemukakan. kemudian sampaikan kritik atau saran anda secara objektif. 3. Kritik dan saran yangn di sampaikan sesuai dengan topik yang di bahas. 4. Kritik dan saran hendaknya di sampaikan dengan bahasa yang baik, sopan, santun, atau di beri saran . 5.
Bangko, 5 Februari 2016 Perihal Kritik dan Saran Yth. Bapak Direktur Utama Perusahaan X Dengan Hormat, Kepada Bapak yang luar biasa semangat dan suksesnya, semoga kritik dan saran ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama karyawan Perusahaan yang Bapak pimpin. Berikut kritik dan saran saya berdasarkan kajian saya terhadap Peraturan yang berlaku Iklan Seharusnya Perusahaan X memberikan rangkapan salinan surat perjanjian kerja kepada karyawan Perusahaan X, karena pasal 54 ayat 3, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mewajibkan hal ini di mana kedua surat perjanjian memiliki kekuatan hukum yang sama. Seharusnya Perusahaan X memperbaharui perjanjian kerja waktu tertentu PKWT setelah melebihi masa tenggang waktu 30 hari berakhirnya PKWT yang lama, perjanjian kerja ini hanya boleh dilakukan 1 kali dan paling lama 2 tahun. Sebagaimana tercantum dalam pasal 59 ayat 6 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pembaharuan atau perpanjangan perjanjian kerja wajib memuat tanda tangan para pihak sesuai pasal 21 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, dan yang lebih utama sesuai pasal 1320 KUHP Kitab Undang Hukum Perdata. Perusahaan X diharapkan tidak menunda’ lebih dari 30 hari karyawan yang ingin resign sebab sesuai pasal 61 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, perjanjian kerja berakhir jika jangka waktu telah habis. Selain itu dalam pasal 1947 Kitab Undang Hukum Perdata, disimpulkan bahwa diperbolehkan seseorang melepaskan suatu daluwarsa masa kerja habis yang diperolehnya. Perusahaan X diharapkan tidak menjadikan tata tertib karyawan sebagai perjanjian kerja, karena pasal 1865 KUH Perdata mewajibkan Perusahaan X membuktikannya. Bukti tertulis itu salah satunya adalah tanda tangan kedua pihak. Adapun bea materai dalam tata tertib karyawan tidak membuktikan perjanjian. Bea materai dikenakan pada surat tertentu untuk membuktikan perbuatan yang bersifat perdata sesuai UU No 13 tahun 1985 tentang Bea Materai. Perjanjian tertulis menjadi sah, salah satunya jika memenuhi syarat subjektif, yaitu jika kedua pihak bersepakat dengan bukti tanda tangan kedua pihak. Sekali lagi, dalam pasal 1320 KUH Perdata, perjanjian menjadi sah jika kedua pihak bersepakat mengikatkan dirinya. Maka, pasal 54 ayat 1 butir i, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, mewajibkan Perusahaan X atau yang mewakili untuk ikut menandatangani perjanjian kerja. Berdasarkan pasal 50 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan, bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanian kerja antara pengusaha dan pekerja, bukan karena tata tertib karyawan. Oleh karenanya perjanjian kerja yang memuat masa kerja jangka waktu tidak boleh diselipkan ke dalam tata tertib karyawan. Setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha sehingga jika seorang karyawan dapat resign maka karyawan lain pun dapat resign setelah masa kerjanya habis sebagaimana tercantum dalam pasal 6, UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan Oleh karena itu sejak awal, agar kontroversi tentang perjanjian kerja dan tata tertib karyawan ini tidak terjadi lagi, Perusahaan X harus memberikan peraturan perusahaannya kepada karyawan setelah peraturan tersebut disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai pasal 108 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2004 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Peraturan perusahaan tersebut memuat hak dan kewajiban pengusaha dan karyawan, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan. Ini tercantum dalam pasal 111 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2004 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Kritikan ini sangat penting karena pasal 134 UU Nomor 13 tahun 2003 membunyikan “Dalam mewujudkan pelaksanaan hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha, pemerintah wajib melaksanakan pengawasan dan penegakan peraturan perundang-undangan.” Selain itu, telah ada konvensi Organisasi Perburuhan Internasional ILO-International Labour Organization tentang Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan. Konvensi tersebut disahkan pada 19 Juli 1947 di Jenewa dan kemudian disahkan di Indonesia melalui UU Nomor 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No 81 pada 25 Juli 2003. Bahwa sistem pengawasan ketenagakerjaan diterapkan berdasarkan perundang-undangan untuk menjamin penegakan hukum. Dalam aturannya dipahami bahwa tempat kerja harus diawasi sesering dan selengkap mungkin untuk menjamin pelaksanaan ketentuan hukum yang efektif. Menurut UU No 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 24, maka Perusahaan X dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membatasi pasar. Menurut UU No 5 tahun 1984 tentang Perindustrian, perdagangan dan industri bertujuan meningkatkan kemakmuran dan pemerataan, 2 meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 3 mendorong teknologi tepat guna, dan 4 perluasan kesempatan kerja. Maka Perusahaan X seharusnya memperbolehkan karyawannya untuk resign setelah masa kerja telah habis dan setelah mengajukan surat pengunduran diri pada H-30 sesuai pasal 163 ayat 3 butir a, UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tiga hal penting bagi masyarakat, khususnya bagi karyawan Perusahaan X, saya kira adalah sebagai berikut 1 Perusahaan X sebaiknya memberikan peraturan perusahaannya kepada karyawan setelah peraturan tersebut disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai pasal 108 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2 Perusahaan tidak boleh memperkerjakan karyawan pada hari libur resmi, ini tercantum dalam pasal 85 ayat 1 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketengakerjaan. Kemudian sesuai pasal 187, jika melanggar pasal ini pidananya kurungan 1-12 bulan atau denda 10 juta - 100 juta rupiah. Oleh karena itu Perusahaan X dalam hal ini, tidak boleh mengurangi menghapus hak cuti pada hari libur Idul Adha. 3 Perusahaan X disarankan, mengakomodasi jaminan sosial bagi karyawannya sesuai pasal 2 ayat 3, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Akhir kata, saya mohon maaf atas semua kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Salam sukses untuk Perusahaan yang Bapak pimpin. Hormat saya, Mahendra, Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.
. z1pt2n5jvy.pages.dev/236z1pt2n5jvy.pages.dev/324z1pt2n5jvy.pages.dev/174z1pt2n5jvy.pages.dev/282z1pt2n5jvy.pages.dev/366z1pt2n5jvy.pages.dev/85z1pt2n5jvy.pages.dev/85z1pt2n5jvy.pages.dev/186z1pt2n5jvy.pages.dev/258
kritik dan saran untuk perusahaan